Seorang ilmuwan ternama dari Badan Samudera dan Atmosfer Nasional
Amerika Serikat Dr Kathryn Sullivan kemarin memperingatkan badai
matahari bakal mencapat puncaknya dua tahun lagi.
Ia menegaskan puncak badai matahri itu dapat merusak satelit komunikasi, sistem navigasi, jaringan telepon, dan peralatan transmisi listrik. Badai ini juga melepaskan partikel yang mampu merusak sirkuti computer secara sementara atau permanen.
Ia menegaskan puncak badai matahri itu dapat merusak satelit komunikasi, sistem navigasi, jaringan telepon, dan peralatan transmisi listrik. Badai ini juga melepaskan partikel yang mampu merusak sirkuti computer secara sementara atau permanen.
“Ini benar-benar bakal menjadi sebuah
masalah ketika badai matahari itu menghantam planet kita,” kata Sullivan
dalam Konferensi PBB mengenai iklim global di Jenewa, Swiss. Ia
merupakan mantana astronot NASA (Badan Antariksa Nasional Amerika) yang
pada 1989 menjadi perempuan pertama yang berjalan di ruang angkasa
Peringatan
serupa juga pernah disampaikan para ahli astronom Februari lalu.
Menurut mereka, manusia bakal lebih rentan terhadap akibat puncak badai
matahari pada 2013. Mereka meminta semua negara bersiap menghadapi
musibah global semacam topan Katrina yang pernah melanda negara Abang
Sam itu.
Para ahli juga memperingatkan badai matahari mendatang
dapat menyebabkan listrik di seluruh dunia mati selama berminggu-minggu
atau bahkan berbulan-bulan. Puncak badai matahari ini berlangsung saban
11-12 tahun. Terakhir berlangsung pada 2001, namun efeknya terhadap Bumi
lemah.
Badai besar matahri pada 1972 telah memutus jaringan
telepon jarak jauh di Negara Bagian Illinois, Amerika. Peristiwa serupa
pada 1989 mengakibatkan listrik mati di seantero Provinisi Quebec,
Kanada.
0 comments:
Post a Comment