Welcome to Vherie's Spot, Everything Gonna Be Okay In Here, Let's Sharing and Study Together.

Thursday 22 December 2011

Keragaman Bahasa Nusantara Terancam Punah

        Keberagaman bahasa nusantara yang terbagi atas dua kelompok bahasa besar yakni rumpun Austronesia dan Non-Austronesia semakin terancam punah.
                   “Tinggal 10 persen saja yang akan bisa bertahan, penyebabnya bahasa-bahasa itu semakin jarang dipergunakan,” kata Kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Drs. Abdul Rachman Patji M.A di Jakarta, Jumat.


                   Ancaman kepunahan bahasa daerah cenderung terjadi pada rumpun Non-Austronesia, khususnya bahasa-bahasa yang digunakan oleh para penutur yang tinggal di Indonesia bagian timur.
Abdul Rachman Patji menyebutkan, jumlah bahasa daerah yang terancam punah menurut referensi penelitian adalah 169 bahasa etnis.
                  Ada beragam faktor yang mempengaruhi kepunahan bahasa tersebut sebagaimana diperkuat penelitian lapangan kami pada pertengahan 2011. Faktor itu adalah urbanisasi dan perkawinan antar etnis, ujarnya.

                “Urbanisasi berpengaruh karena jika orang dari daerah pindah ke kota besar atau ibukota, maka dalam berinteraksi dengan etnis lain bahasa etnisnya sendiri cenderung ditinggalkan.Mereka akan memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi antar etnik, dan tidak lagi menggunakan bahasa daerahnya masing-masing,” ujarnya.
                 Menurut dia, penyebab utama kepunahan bahasa juga karena para orang tua tidak lagi mengajarkan kepada anak-anaknya dan mereka juga tidak secara aktif menggunakannya di rumah atau dalam berbagai ranah komunikasi.
                 Sedangkan perkawinan campuran menyebabkan penggunaan bahasa etnis kedua pihak yang menikah ditinggalkan dan sebagai gantinya kedua pihak saling berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan alasan untuk meningkatkan pemahaman.
                 Di samping hal-hal tersebut, Abdul menuturkan, ada empat sebab lain kepunahan bahasa. Pertama, para penuturnya berpikir tentang dirinya sebagai inferior secara sosial. Kedua, terikat pada masa lalu. Ketiga, sisi tradisional dan keempat karena secara ekonomi kehidupannya stagnan.
                Keempat sebab ini disebut oleh sejumlah linguis sebagai proses penelantaran bahasa, imbuhnya.
Secara lebih luas lagi, lanjut dia, faktor-faktor yang mempercepat kepunahan bahasa juga datang dari kebijakan pemerintah, penggunaan bahasa dalam pendidikan dan tekanan bahasa dominan dalam suatu wilayah masyarakat multibahasa yang berdampingan

0 comments:

Post a Comment

Thanks Readers

Terimakasih banyak telah mengunjungi blog sederhana milik saya, harapan saya pembaca bisa memperoleh pengetahuan dan info baru dari Vherie's Spot. Terimakasih juga kepada yang sudah berkomentar, mengikuti blog Vherie's Spot dan menjadi pembaca setia. Satu kunjungan anda sangat berarti buat saya pribadi. Oya, Anda boleh memberi kritik, saran dan masukan untuk perbaikan yang lebih baik, serta Anda boleh kok share ke tempat lain (Share it). Tunggu ya postingan selanjutnya, dan jangan pernah kapok mengunjungi feryabiel.blogspot.com ya, hehe.. :)